Headlines
Loading...
LSM Edukasi Akan Turun Aksi Ke PU Provinsi dan LH Provinsi Terkait TPA Regional Kebon Kongok.

LSM Edukasi Akan Turun Aksi Ke PU Provinsi dan LH Provinsi Terkait TPA Regional Kebon Kongok.

Ketum LSM EDUKASI, Yusri, S. Pd

Lobar, Viraltodayntb.com - Gabungan Lembaga Swadaya Masyarakat Lombok Barat, memberikan komentar terkait permasalahan Proyek Perluasan TPS sampah, ini ada dugaan memonopoli pekerjaan baik dari Suplay Alat Berat hingga permasalahan pembentukan team 30  yang masih belum jelas Fungsinya, yang di ketuai oleh Yusri sekaligus ketum LSM EDUKASI. 


Menurut Yusri bahwa pihak Dinas Pekerjaan Umum PUTR yang saya temui diruangan Kabid cipta karya permasalahan tidak ada masalah dibawah dan aman-aman saja namun Faktanya beda ternyata yang saya temukan masih ada permasalahan terkait beberapa warga yg tidak jelas bagaimana diri mereka dilibatkan pada proyek ini, bahkan  untuk memvalidkan informasi tersebut saya bertemu dengan kadus lokasi tempat pengerjaan proyek tersebut, mengoreksi keterangan apa masih ada gemelut yang di masyarakat dan jawaban dari pak kadus masih belum selesai permasalahan meski di ajak rapat oleh beberapa pihak untuk di ajak mendukung tapi kebanyakan mundur dan tidak setuju. 


Hari ini Minggu 18 September 2022 saya (Yusri) bertemu Langsung dengan tokoh pemuda, tokoh Masyarakat hadir juga perwakilan warga dari Dusun setempat (Tempat lokasi proyek) yang sekaligus menyampaikan keluhan yg ada dimasyarakat karena merasa,  proyek Perluasan ini di Monopoli oleh segolongan orang, dan salah satu petinggi di wilayah tersebut mengatakan  untuk di tutup saja  kalau masih  ada keributan d lapangan.


Perlu juga pihak PU PROVINSI dan Pihak LH Provinsi terkait Amdal juga sudah rampung atau tidak, sekaligus pihak perusahaan harus mengetahui kepala Desa terkait kapan mulai dan saat sedang memulai biar bisa dipertanggungjawabkan dari Desa. 


Yusri mengatakan juga bahwa kita harus pertanyakan terkait mekanisme di PU PROVINSI NTB baik terkait dari menggunakan material setempat dan harga yg tidak wajar untuk masyarakat yang memasukkan Alat berat. Makanya intinya untuk menghargai pendapat kepala Desa pekerjaan itu harus di tutup dulu sampai ketemu jalan keluar dan kesepakatan bersama.


Kalau tetap proyek ini di paksakan tanpa mempertimbangkan terkait persoalan di wilayah sekitar proyek TPA Regional Kebun Kongok, maka kami dan kawan-kawan akan turun aksi di PU Provinsi dan LH Provinsi, tutup Yusri.


(Viraltodayntb.com/red) 

0 Comments: